Alat Optik dalam Kehidupan Sehari-hari (Mikroskop)

Para peneliti biasanya menggunakan mikroskop untuk melihat-benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung yang berfungsi untuk memperbesar bayangan benda. Lensa ini dinamakan lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif adalah lensa yang diletakkan dekat dengan objek yang akan diamati, sedangkan lensa okuler adalah lensa yang diletakkan dekat mata. Jarak fokus lensa objektif lebih kecil dari jarak fokus lensa okuler (fob < fok). 

Benda yang diamati diletakkan di depan lensa objektif di antara Fob dan 2Fob. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif bersifat nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif akan menjadi benda bagi lensa okuler. 

Bila diamati dengan mata berakomodasi, maka benda (bayangan dari lensa objektif) diletakkan di antara titik pusat lensa okuler (Ook) dan titik fokus okuler (Fok). Sedangkan jika diamati dengan mata tanpa berakomodasi, maka benda (bayangan dari lensa objektif) diletakkan di titik fokus lensa okuler (Fok). 

Lebih jelasnya perhatikan Gambar (a) dan Gambar (b) di bawah ini. Bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Bayangan akhir yang dibentuk adalah maya, terbalik dan diperbesar. Bayangan ini dapat dilihat mata pengamat. Bayangan ini telah mengalami perbesaran beberapa kali lipat sehingga benda yang sangat kecil akan tampak besar.

Kemampuan mata manusia untuk melihat benda-benda di sekitarnya sangat terbatas. Mata manusia memiliki keterbatasan untuk melihat benda yang sangat kecil atau makhluk hidup yang sangat kecil (mikroorganisme). Atau lebih tepatnya lagi, mata manusia tidak dapat melihat dan mengamati objek yang ukurannya kurang dari 0,1 mm.

Pada abad ke-16 berkat penemuan seorang ilmuwan, makhluk hidup yang tidak dapat terlihat menjadi dapat terlihat dengan menggunakan suatu alat. Alat tersebut ialah mikroskop, yang memungkinkan seseorang dapat mengamati benda atau makhluk hidup yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop yang sering digunakan di sekolah adalah mikroskop monokuler atau cahaya (latin : mono = satu; oculus = mata). Mikroskop ini digunakan dengan satu mata, sehingga bayangan yang terlihat hanya mengenai panjang dan lebar benda yang diamati. Benda atau obyek yang akan diamati dengan mikroskop ini, harus memiliki ukuran yang kecil, tipis sehingga dapat ditembus cahaya.

Mikroskop yang sekarang ini memiliki dua lensa dengan kemampuan pembesarannya tinggi. Maka mikroskop yang memiliki dua lensa itu disebut mikroskop majemuk. Melihat kenyataan itu, maka mikroskop diartikan sebagai alat untuk melihat atau mengamati benda kecil atau makhluk hidup yang kecil, atau benda-benda yang mikroskopik yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Cara kerja dari mikroskop akan berlaku prinsip-prinsip fisika, yaitu dengan jalan memusatkan berkas sinar yang tampak oleh mata untuk membentuk bayangan objek yang diperbesar. Untuk lebih jelaskanya silahkan baca cara kerja mikroskop secarafisika.

Mikroskop merupakan alat penting yang banyak digunakan dalam melakukan percobaan. Mikroskop memungkinkan ilmuwan melihat kuman penyebab penyakit, mempelajari bakteri, sel-sel darah, dan lain-lain. Mikroskop yang banyak digunakan di laboratorium sekolah adalah mikroskop cahaya. Mikroskop cahaya yang paling kuat dapat membesarkan benda hingga 2.000 kali. Mikroskop monokuler digunakan dengan satu mata untuk mengamati objek, sedangkan mikoroskop binokuler digunakan dengan dua mata.

Jadi kita dapat ketahui bahwa fungsi dari mikroskop adalah untuk melihat benda-benda yang ukurannya sangat kecil atau makhluk hidup yang sangat kecil (mikroorganisme). Sekarang kita  akan lanjut membahas mengenai bagian-bagian mikroskop dan fungsi dari bagian-bagian mikroskop tersebut. Perhatikan gambar mikroskop berikut ini.
Secara umum mikroskop terdiri dari dua bagian, yaitu bagian mekanik dan bagian optik.
a). Bagian mekanik
Bagian-bagian mikroskop pada bagian mekanik terdiri dari:
  1. Kaki mikroskop berfungsi untuk menyangga mikroskop.
  2. Pilar atau sendi inklinasi sebagai penghubung antara kaki dengan lengan mikroskop.
  3. Pengatur kondensor berfungsi untuk menarik turunkan kondensor.
  4. Kondensor berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke benda yang sedang diamati
  5. Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan mikroskop.
  6. Engsel penggerak berfungsi sebagai penghubung lengan dengan kaki mikroskop
  7. Meja preparat berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
  8. Penjepit preparat atau pemegang sediaan berfungsi untuk menjepit preparat yang akan diamati agar tidak bergeser.
  9. Tabung berfungsi menghubungkan antara lensa objektif dan lensa okuler.
  10. Revolver berfungsi untuk menempatkan lensa objektif.
  11. Sekrup pemutar kasar berfungsi untuk menggerakkan tabung mikroskop secara cepat dari atas ke bawah.
  12. Sekrup pemutar halus berfungsi untuk menggerakkan tabung ke arah atas dan bawah secara lambat. Alat ini dipakai jika objek telah terfokus dengan memutar pemutar kasar.

b). Bagian optik
Pada bagian optik terdiri dari:
  1. Dua buah cermin, yaitu sebuah cermin datar dan sebuah cermin cekung. Fungsi cermin adalah untuk mencari, mengumpulkan, dan mengarahkan sinar pada objek yang diamati. Cermin datar untuk sumber cahaya yang cukup terang dan cermin cekung untuk sumber cahaya yang kurang terang
  2. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya sinar yang dipantulkan cermin menuju ke mata.
  3. Lensa objektif, berfungsi untuk memperbesar bayangan objek, terletak pada revolver.
  4. Lensa okuler, berfungsi untuk memperbesar bayangan objek, terletak pada bagian atas tabung.


Bagaimanakah cara menggunakan mikroskop dengan benar? Untuk dapat menggunakan mikroskop dengan benar perhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Menemukan lapang pandang dengan mengatur penyinaran. Untuk menghasilkan lapang pandang adalah dengan mengatur cermin sambil melihat lensa okuler agar sinar masuk ke diafragma, sehingga menghasilkan pemantulan yang optimal. Bagian yang terang berbentuk bulat dinamakan lapang pandang.
  2. Mengatur fokus mikroskop atau bayangan dengan perbesaran lemah. Letakkan preparat di atas meja preparat, dijepit dengan penjepit sambil mengamati mikroskop dari samping tabung mikroskop diturunkan dengan pemutar kasar, lakukan secara hati-hati hingga lensa objektif tidak menyentuh preparat. Kemudian lihatlah melalui lensa okuler dan dengan perlahan-lahan naikkanlah tabung mikroskop sehingga objek terlihat jelas. Setelah objek tampak, putarlah pemutar halus ke depan atau ke belakang sehingga mendapatkan bayangan sebaik-baiknya. Perbesaran mikroskop diperoleh dengan cara mengalikan angka pada lensa objektif dengan angka yang tertera pada lensa okuler. Misalnya 5x lensa objektif 10x lensa okuler maka perbesarannya 50x.
  3. Mengatur fokus mikroskop (bayangan dengan perbesaran kuat). Untuk memperoleh bayangan, dapat dilakukan dengan mengubah lensa objektif yang memiliki perbesaran lemah dengan yang lebih kuat. Misalnya lensa objektif perbesaran 5x dapat diganti dengan 10x atau 40x dengan memutar revolver sampai terdengar suara terdetak. Pemutar halus diputar ke depan atau ke belakang agar diperoleh objek yang lebih jelas.
  4. Mengatur Mikroskop dengan posisi disimpan. Setelah mikroskop selesai digunakan, aturlah mikroskop dengan posisi siap disimpan dengan cara sebagai berikut :

  • Tabung mikroskop dinaikkan.
  • Preparat diambil.
  • Lensa objektif terlemah diturunkan serendah-rendahnya diputar persis sampai lubang meja mikroskop.
  • Diafragma ditutup kembali.
  • Kondensor diturunkan dan cermin dalam posisi tegak.
  • Angkat mikroskop dengan hati-hati tangan kanan memegang lengan mikrokop dan topang kaki mikroskop dengan tangan kiri kemudian masukkan ke tempatnya dan dikunci.

Cara membuat preparat:
  1. Membuat preparat tanpa penyayatan. Untuk membuat preparat basah tanpa penyayatan, misalnya pada waktu pengamatan mikroorganisme yang ada dalam air. Caranya: air yang akan diamati, diambil dengan pipet tetes dan tempatkan pada kaca obyektif dan tutup dengan kaca penutup, amati dengan mikroskop.
  2. Membuat preparat dengan penyayatan. Membuat preparat pada organ tubuh organisme, misalnya penampang daun, batang, akar, otot dan lain-lain. Caranya: menyayat organ setipis mungkin, untuk membuat sayatan yang baik dan tipis dengan alat yang disebut mikrotom, tetapi bila tidak mempunyai mikrotom dapat dengan menggunakan silet yang tajam.


Sumber artikel: https://mafia.mafiaol.com/2012/12/penerapanaplikasi-alat-optik-dalam.html
https://mafia.mafiaol.com/2013/01/bagian-fungsi-dan-cara-menggunkan.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Struktur dan Fungsi Biji

Volume Udara Pernapasan pada Manusia